Kali ini saya akan membahas tentang pelajaran kimia
yaitu
KOLOID , SUSPENSI DAN LARUTAN SEJATI
Pengertian sistem koloid
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran
yang keadaannya terletek antara larutan dan suspensi (campuran kasar ). sistem
koloid terdiri atas dua fase yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi .
Contoh koloid yang sering kita temui : protein ,karbohidrat ,lemak ,susu ,krim
salep dan lain lain .jadi sistem koloid berguna bagi manusia .
A. Komponen
Dan Pengelompokan Sistem Koloid
1.
Pengertian sistem koloid,larutan dan suspensi
Sistem koloid adalah suatu
sistem yang bila diamati secara makroskopis bersifat homogen tetapi saat
diamati dengan mikroskop ultra maka besifat heterogen. Contoh susu dengan air.
Larutan adalah campuran yang
bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan meskipun menggunakan mikroskop ultra
. Contoh : gula dengan air
Suspensi adalah campuran yang
bersifat heterogen artinya tidak dapat larut. Contoh : tepung dengan air.
2. Jenis jenis
koloid
Sistem koloid digolongkan berdasar pada jenis
fase terdispersi dan medium terdispersinya
·
koloid yang mengandung fase
terdispersi padat disebut SOL
·
koloid yang mengandung fase
terdispersi cair disebut EMULSI
·
koloid yang mengandung fase
terdispersi gas disebut BUIH
·
sistem koloid yang jika partikel
padat atau cair terdispersi gas disebut AEROSOL
·
zat yang dapat menstabilkan emulsi
dan zat cair disebut EMULGATOR
·
koloid liofil yang setengah kaku
disebut GEL
B. SIFAT SIFAT KOLOID
1.
Efek Tyndall dan Gerak Brown
a. Efek Tyndall
Efek tyndall adalah efek penghamburan
cahaya oleh partikel koloid, dengan kata lain larutan sejati meneruskan cahaya
sedangkan koloid menghamburkannya.
Contoh : di daerah berkabut
,sorot lampu mobil terlihat lebih jelas
.
b. Gerak Brown
Gerak brown adalah gerak acak (gerak zig zag )
,gerak tidak beraturan dari partikel koloid . Sifat kinetik dapat terjadi
karena disebabkan oleh gerakan termal dan gravitasi
Gerak
brown menunjukan kebenaran teori kinetik molekul yang mengatakan bahwa molekul molekul dalam zat
cair senantiasa bergerak ,makin tinggi suhu makin cepat gerak brown karena
energi kinetik molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang
lebih kuat.
2. Muatan koloid
a. Elektroforesis
Elektroforesis merupakan
peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke
salah satu elektroda dalam suatu sistem
sejenis elektrolis,,elektrolisis dapat digunakan
untuk mendeteksi muatan suatu sistem
koloid
b. Adsorbsi
Partikel koloid
mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada
permukaannya . Penyerapan pada permukaan
ini disebut adsorbsi
Partikel koloid dapat
mengadsorbsi ion ,muatan listrik dan zat yang berupa molekul
netral .
c. Koagulasi
Koagulasi adalah
penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan koloid
dapat distabilkan muatannya,jadi koloid
yang bermuatan negatif akan digumpalkan
dianoda , sedangkan koloid yang
bermuatan positif digumpalkan di katoda
Koagulasi atau
pengendapan yang disebabkan oleh gaya gravitasi akan terjadi jika
sistem tidak bermuatan
Ada beberapa hal yang dapat yang dapat
menyebabkan koloid bersifat netral ,yaitu:
1. menggunakan prinsip
elektroforesis
pergerakan partikel koloid yang bermuatan
ke elektrode dengan muatan yang
berlawanan.
2. penambahan koloid
lain dengan muatan yang berlawanan
3. penambahan elektrolit
4. pendidihan
kenaikan suhu menyeabakan tumbukan antar
partikel sol dengan air bertambah
banyak. Akibatnya
elektrolit terlepas dan partikel tidak bermuatan
d. Pengolahan air bersih
Pengolahan air bersih
didasarkan pada sifat sifat koloid yaitu kogulasi dan adsorbsi
3. Koloid pelindung
suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang
disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan
membungkus partikel zat terdispersi sehingga tidak
ada lagi yang mengelompok
4. Dialisis
Dialisis merupakan proses pemurnian dalam suatu sistemkoloid dari
partikel partikel
bermuatan yang menempel pada
permukaan ,dialisis dapat menghilangkan ion ion
pengganggu . Pada proses digunakan
selaput semipermeabel.
C. Koloid Liofil Dan Koloid Liofob
1. Koloid liofil (suka cairan). Koloid dimana terdapat gaya tarik menarik
yang cukup besar antara fase terdispersi dengan medium pendispersi . Contoh :
sabun ,kanji dan deterjen
2. Koloid liofob (tidak suka cairan).
Koloid dimana terdapat gaya tarik menarik antara fase terdispersi dengan medium
pendispersi yang cukup lemah atau bahkan tidak ada sama sekali . Contoh :
dispersi emas ,belerang dalam air.
D. Pembuatan Sistem
Koloid
1. Kondensasi
Merupakan cara kimia . Terjadinya kondensasi partikel molekul atau ion
berabung
membentuk partikel koloid.
Reaksi kimia untuk menghasilkan
koloid meliputi :
a. Reaksi redoks
2H2S(g) + SO2
(aq) 3S(s)(koloid)
+ 2H2O(l)
b. Reaksi hidrolisis
FeCl3(aq) +3 H2O(l) Fe(OH)3(s)(koloid) + 3HCl(aq)
c. Reaksi substitusi
2H3AsO3(aq) + 3H2S(g)
As2S3(s)
(koloid) + 6H2O(l)
2. Dispersi
Dengan cara dispersi , partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid
dan dapat dilakukan dengan cara mekanik maupun kimia
Yang termasuk cara dispersi :
a. Cara mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan
dengan cara
penggilingan sampai memperoleh
tingkat kehalusan tertentu , kemudian diaduk dengan medium
pendispersi
b. Cara busur bredig
Digunakan untuk membuat sol sol logam dengan loncatan bunga listrik
.cara busur ini
merupakan gabungan cara disperse dan
cara kondensasi.
c. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir butir kasar atau dari
suatu endapan
dengan bantuan pemeptisasi (pemecah)
3. Koloid asosiasi
berbagai jenis zat , seperti
sabun dan deterjen ,larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan , melainkan
koloid . Molekul sabun atau deterjen terdiri atas bagian yang polar dan yang
non polar . Sebagai bahan pencuci ,sabun dan deterjen bukan saja berfungsi
sebagai pengelmusi tetapi juga sebagai pembasah atau penurun tegangan
permukaan. Air yang mengandung sabun mempunyai tegangan permukaan yang lebih
rendah sehingga lebih mudah meresap pada bahan cucian.
thank's
BalasHapusthank's
BalasHapus